Sabtu, 27 November 2010

puisi puisi puisi puisi puisi puisi puisi

Puisi tak terdengar
Memang tak pernah kubaca
Tak pernah juga ada yang membaca
Manamungkin kau mendengarnya
Tak usahlah kau dengar
Apa yang akan aku katakan
Memang tak ada yang akan kukatakan
Berkatapun aku enggan
Apalagi memperdengarkan untukmu
Biarkan semua hanya dibaca
Oleh sepiku sendiri


Puisi tak terdengar 2

Apalagi yang dikomentari
Tak ada - tak ada
Tak ada yang harus kusampaikan
Meski sebenarnya kepala ini penuh
Penuh penuh penuh
Penuh apa
Penuh yang akan kusampaikan
Tidak disampaikan
Tak usah
Nanti terdengar orang lain
Mengapa
Mereka bisanya meniru
 
Puisi tak terdengar 3

Apalagi
Bosan ah
Kenapa
Kubacapun tak ada yang mau dengar
Ada
Siapa
Siapa saja yang mau mendengar
Paling angin
Kan ada yang dengar
Oh ya ya
Malah tak ada yang protes kalau salah
Independen
Betul
Sama saja tak terdengar
Oleh manusia
Ya


Puisi tak terdengar 4

Memang sunyi saat ini
Sunyi dari apa
Sunyi dari aktivitas
Apanya yang sunyi
Mereka malah menjadi – jadi
Terang terangan tak tahu malu
Lebih parah dari pendahulunya
Kamu jangan fitnah
Nyata tak ada yang fitnah
Lihat dan rasakan sendiri
Kamu akan merasakan
Kamu akan mendapat giliran

Mranggen,060610




Ceritaku

Sebenarnya aku ingin bercerita
Ceria tentang apa saja
Tentang klowor yang tak pernah mandi
Tentang markonah yang kecentilan
Tentang bowo yang sok wibawa
Dengan menyuruh orang harus hormat dengannya
Setelah dia jadi pegawai pemerintah
Walau pegawai rendahan
Tukang gawe wedang
Tapi sudah petita petiti melebihi bupati
Dengan bupati ketoprak
Masih galak bowo
Dengan segawonnya pak mangun
Galak bowo
Dengan singopadu-nya karangawen
Lebih seru
Lebih seru bagaimana
Pokoknya lebih seru yang satu ini
Tak ada yang berani dengan penguasa baru ini
Penguasa yang tak punya unggah ungguh
Penguasa yang tak bernorma
Bah,.... sebel aku
Gak usah marah
Biarkan saja, nantikan mati senddiri
Kalau tidak mati
Bunuh saja
Dengan apa
Dengan perasaan cinta

Mranggen,070610

Tidak ada komentar:

Posting Komentar