Selasa, 23 November 2010

puisi

Ayahku naik haji

Suara adzan berkumandang
Mengiringi kepergiannya
Kalimat Talbiah menggema membahana
Begitu syahdu
Begitu khidmad
Begitu mengguncang semua hati yang mendengar

Dadaku terasa sesak
Air mataku meleleh
Tak kuasa berucap
Menghantar kepergianmu

Ayah,...
Meski ayah pergi bersama ibu
Aku tak kuasa untuk tidak menangisimu.
Aku menangis bukan karena ayah meninggalkanku
Aku menangis bukan karena aku harus sendiri di rumah
Aku menangis bukan karena harus berangkat sekolah sendiri
Aku menangis karena kelakuan ayah selama ini
Ayah tidak pernah melaksanakan shalat
Ayah tidak pernah membagi zakat
Ayah tidak pernah memberi manfaat
Akankah kepergian ayah untuk menuju taubat
Akankah kepergian ayah untuk memberi manfaat
Akankah kepergian ayah untuk memperdalam makrifat

Ayah,...
Aku hanya bisa memohon
Memohon kepada Illahi robi
Semoga pintu taubat teratasi
Semoga ...





Dari lereng Merapi                                           22112010

Angkuhmu luluh
Angkaramurkamu membabi buta
Aku yang tak tahu
Mengapa kau sapu
Kau tak berpilih
Kau samakan aku dengan yang lain
Mengapa....
Mengapa....
Penderitaan yang sama kau bagi
Dari derunya perutmu
Dari gemuuruhnya muntahanmu
Kau luluhlantaakkan kebahagianku
Kau sirnakan kemesraanku
Kau ubah angan – anganku
Yang menari nari di benakku

Angkuhmu
Telah kau sirnakan
Telah kau bagi bersama
Telah kau sampaikan semua.



 Anggunmu Abadi

Sinar mulai temaram
Menembus sudut – sudut desaku
Yang lama terbenam
Dalam kealpaan dunia

Burung mulai berkicau
Meskipun masih terdengar parau
Dalam bait – bait kidung kelana
Dalam ruang hampa terbuka

Gunung gemunung menjulang mengangkasa
Menembus birunya langit
Mengurai bintang berkilauan
Menguak tabir kehidupan

Anggunmu abadi
Anggunmu abadi
Anggunmu abadi
Dalam  keabadian
Dalam keindahan
Dalam kebertautan
Segalanya kutatahkan
Segalanya kuukirkan
Dalam anggunmu yang abadi.



Takkukanmenyesal ( u/tmn di Mentawai dan Wasior ) 
                                  
Karang mengganas, ombak menderai
Air melimpahruah menyisir tepian
Pasir putih terkoyak terabrasi
Mengurai kasih yang tak sampai

 Dari berbagai manca datang
Mengagumi indah pesona
Dalam datar pulau menghadang
Dalam indah nusa bertaburan
Dalam ombak selancar berdecak
Keindahan belahan nusaku
Jauh memang dari kawan
Terlantar orang berkata
Kutakkanmenyesalkan
Meski tak ada yang mengenal

Aku terlahir jauh dari kawan
Aku hidup jauh dari keramaian
Aku penghuni pulau nan terbelakang
Apa lagi harapan yang datang
Mempertahankan kehidupan yang mulai mapan

Datang begitu tiba – tiba
Datang begitu tergesa
Pergipun aku tak ada
Jeritan pilu yang tersisa
Separuh negripun terbawa

Takkukanmenyesal
Lahir
Hidup
Dan
Matiku
Kupersembahkan
Kepada
Negri
Ini




Ayahku datang

Sebulan sekira ayah pergi
Menemui Tuhan yang amat suci
Memohon ampun dosa tak bertepi
Mengharap ridho tak berperi

Ayahku datang akupun senang
Tak terbayang datang melayang
Pintu ampunan kiranya girang
Ayah datang sudah sembahyang

Aku girang ayahku menang
Melamunkan kebahagiaan yang mulai hilang
Datang girang melampaui senang
Senang mengenang kemenangan

Ayahku datang membawa terang
 Ampunan telah didapatkan
Jalan terang datang menghampar


Ayahku datang 2

Senyum mengembang kebahagian
Tanda cinta yang kuasa
Datang dahaga
Pulang terbalas
Tetesan air nabi Ibrahim
Cerah terpancar muka merona
Mengisi relung kalbu nan gersang
Bersemi harapan
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Walilahilkham

Ayahku datang 3

Sinar datang
Nur cahyaMu menerang
Setiap siapa yang datang
Menghampiri keindahan

Sinar datang
Gelisah hilang
Menerang menerawang
Semua hilang

Senyummu senyum kebahagiaan
Teroleh karunia sang penentang
Petang hilang sinar benderang

Tuhanmu datang
Dalam relung yang dalam
Memenuhi panggilan yang hilang
Ayahku datang
Dalam kedamaian pelukan Tuhan.

Ayahku datang 4

Anakku,....
Apa yang bisa kuberikan kepadamu
Hanya titipan bisikan dari Tuhanku
Datanglah keharibaanku
Di tanah suci bagi agamaku

Anakku,....
Apa yang dapat kutinggalkan untukmu
Hanyalah setitik harapan dari Tuhanku
Makrifat yang telah kupenuhi

Anakku,....
Apa yang dapat kusampaikan padamu
Hanyalah segenggam harapan untukmu
Memenuhi panggilan dari Tuhanku
Ke tanah kelahiran para pendahulu

Anakku,....
Belajarlah dari pendahulumu
Menghormatlah pada junjunganmu
Bebaktilah pada ibumu
Semangatlah pada hidupmu

Anakku,....
Ayah datang untukmu
Untuk menyampaikan salam dari Tuhanku
Salam kebahagiaan salam kesayangan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar