Jumat, 07 Januari 2011

cerpen anak .....


Hijaunya Alamku
Oleh : Mutiara Destya Kalpikarini*)


     Rumahku sebenarnya tidaklah luas, hanya seukuran rumah sederhana. Karena  kami tinggal di perumahan . Bagiku tak jadi masalah, meskipun kecil aku senang dan betah tinggal di lingkungan perumahan.
Aku  selalu bermain di depan rumah. Di depan rumahku yang sejuk, selalu ramai oleh anak – anak sesusiaku bermain, bahkan juga banyak ibu yang mengajak anak balitanya untuk sekedar menyuapinya.    Di  depan rumahku ada dua buah pohon Sawo  yang sudah tumbuh tinggi dan daunnya menutup diatas kampungku, tidak hanya itu,  tetanggaku juga menanam aneka tanaman buah , jadi kampungku seperti hutan buah. Karena kalau lingkungan sejuk dan asri orang yang mendiami  akan betah, kata ayahku .
       Kini aku tahu, bahwa penghijauan sangatlah bermanfaat bagi kehidupan. Meskipun hanya sejengkal tanah sangat bermanfaat jika ditanami pohon yang bermanfaat.
Manfaat yang didapat dari tumbuhan hijau adalah penghasil Oksigen yang sangat dibutuhkan oleh manusia, mencegah erosi, mencegah banjir, juga jika siang hari kita di bawahnya terasa  sejuk, dan menyegarkan. Dan manfaat yang sangat diharapkan adalah jika musim buah, bisa memetiknya dan membagikan kepada teman – teman.
       Menurut cerita,  yang pertama menanami turus jalan adalah ayahku. Pantas saja suatu ketika ayah mengusulkan keluargaku pindah ke desa asal ayahku. Tetapi kami belum menyetujui, karena ayah tidak memberi alasan .
        Aku mulai  curiga kepada ayah, karena setiap ada kesempatan selalu pulang ke  desa,  dan selalu murung jika sampai rumah. Saat  aku tanyakan, ayah menjawab dengan terbata – bata sambil meneteskan airmatanya. Yang katanya hutan di desa rusak parah dan ayah tidak bisa berbuat apa – apa. Oh aku tahu sekarang, mengapa ayahku mengajak tinggal di desa. Ya ... ayah ingin menanam kembali hutan yang sudah rusak.  Aku sekarang mendukung ayah, bersama – sama kembali menata lingkungan, menanam pohon penghijauan untuk masa depan.   Aku berkeinginan agar hutanku kembali hijau, burungku kembali berkicau, hatiku tak galau. 


 *) diikutkan dalam lomba mengarang di ALFAMART

Tidak ada komentar:

Posting Komentar